Sabtu, 28 Februari 2009

PENDAFTARAN REUNI AKBAR ABA/STIBA MALANG 2009


Pendaftaran:
Pendaftaran DITUTUP tgl.4 Juli 2009
Pendaftaran dan Pembayaran bisa dilakukan dengan dua cara:

Tunai, melalui:
DIANA SULISTYOWATI/95 di Perpustakaan STIBA MALANG
Telp. 0341 – 711593 pswt. 16

Transfer Bank, melalui:
ENNY ANDJARWATI, BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) MALANG
Nomor Rek. 029 706 6356
HP. 081 738 4395

ELSJE TJIA, BCA SURABAYA
Nomor Rek. 5600114559
HP. 08123 531 861

Keterangan Pendaftaran:
Bagi yang membayar tunai akan langsung mendapatkan form pendaftaran dan tanda terima pembayaran.

Sementara, bagi yang membayar via Bank, maka form pendaftaran dapat diperoleh via e-mail alumni_aba-stiba_malang@yahoogroups.com atau di blog ikabama http://ikabama.wordpress.com.

Formulir pendaftaran dan bukti transfer/setoran dikirim kembali via e-mail ke: sri_ramayanawati@yahoo.com atau Fax: 0341 - 711593 atau 0341 - 400801.

Bagi alumni yang membayar pendaftaran via Bank, diharapkan memberikan konfirmasi melalui SMS ke saudari ENNY ANDJARWATI (BSM) dan ELSJE TJIA (BCA).

Biaya Pendaftaran:
1. Rp. 100.000,00/orang
2. Rp. 50.000,00/anak

Catatan:
Bagi yang menginginkan kaos reuni, maka ada tambahan biaya Rp. 30.000,00
...

Selengkapnya >>

Rabu, 25 Februari 2009

BELAJAR DAN MENGAJAR

A. Belajar



Belajar pada hakikatnya adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku(behavioral change) pada individu yang belajar. Perubahan tingkah laku tersebut terjadi karena usaha individu yang bersangkutan. Belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: bahan yang dipelajari, faktor instrumental, lingkungan, dan kondisi individual si pelajar. Faktor-faktor tersebut diatur sedemikian rupa, agar mempunyai pengaruh yang membantu tercapainya kompetensi secara optimal.

Proses belajar yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran merupakan proses yang komplek dan senantiasa berlangsung dalam berbagai situasi dan kondisi. Percival dan Ellington (1984) menggambarkan model sistem pendidikan dalam proses belajar yang berbentuk kotak hitam (black box).
Masukan (input) untuk sistem pendidikan atau sistem belajar terdiri dari orang, informasi, dan sumber lainnya. Keluaran(output) terdiri dari orang/siswa dengan penampilan yang lebih maju dalam berbagai aspek. Sedangkan di antara masukan dan keluaran terdapat “black box"
Pada dasarnya, belajar merupakan masalah bagi setiap orang. Dengan belajar maka pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, nilai, sikap, tingkah laku dan semua perbuatan manusia terbentuk, disesuaikan dan dikembangkan. Dari berbagai pandangan para ahli yang mencoba memberikan definisi belajar dapat diambil kesimpulan bahwa belajar selalu melibatkan tiga hal pokok yaitu: adanya perubahan tingkah laku, sifat perubahannya relatif permanen serta perubahan tersebut disebabkan oleh interaksi dengan lingkungan, bukan oleh proses kedewasaan ataupun perubahan-perubahan kondisi fisik yang temporer sifatnya. Oleh karena itu pada prinsipnya belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara siswa dengan sumber-sumber atau objek belajar, baik yang secara sengaja dirancang
(by design) maupun yang tidak secara sengaja dirancang namun dimanfaatkan yang berupa proses belajar atau pendidikan. (by utilization)
Proses belajar tidak hanya terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan guru. Hasil belajar yang maksimal dapat pula diperoleh lewat interaksi antara siswa dengan sumber-sumber belajar lainnya. Perolehan belajar, di samping penguasaan materi pembelajaran itu sendiri, dapat juga berupa kemampuan-kemampuan lain. Dari pengalaman belajar yang dialami, seseorang dapat belajar bagaimana caranya belajar.Aktivitas belajar sangat berkaitan dengan fungsi otak manusia. Sebagai organisme hidup, manusia merupakan suatu organisasi biologik yang dalam ujud strukturalnya terjadi secara genetik. Namun dalam perkembangan dan cara berfungsinya, otak manusia sangat dipengaruhi oleh hasil interaksinya dengan objek belajar atau lingkungan. Konsekuensi dari berfungsinya organisasi biologik itu adalah inteligensi (kecerdasan) yang bersumber dari otak manusia. Meskipun pada waktu anak manusia dilahirkan ia tidak memiliki ide atau konsep, namun konstitusinya memungkinkan untuk bereaksi terhadap lingkungan melalui saluran pengalaman yang dibawa sejak lahir (uncoscious awareness)(Conny Semiawan, 1988). Pada tahap awal perkembangan otak siswa, reaksi-reaksi berjalan secara refleks, namun selanjutnya akan menjadi suatu organisasi mental yang semakin mantap dan terstruktur.Belahan otak manusia terbagi menjadi dua, kiri dan kanan. Tugas, fungsi dan ciri setiap belahan otak adalah khusus dan membuat reaksi secara berbeda terhadap berbagai jenis pengalaman belajar. Keterlibatan otak sebelah kanan lebih tertuju pada variabel keseluruhan, holistik (utuh), imaginatif, sedangkan belahan otak sebelah kiri lebih berfungsi untuk mengembangkan berfikir rasional, linear dan teratur. Emosi, terletak dalam ke dua belahan otak dan memberi warna tertentu terhadap kejadian belajar yang dialami oleh seseorang. Bila keseimbangan berfungsinya kondisi otak terjaga, dengan melibatkan emosi, maka terjadilah belajar kreatif.Untuk memberikan landasan akademik/filosofis terhadap pelaksanaan pembelajaran khususnya pada jenjang SMU, maka perlu dikemukakan sejumlah pandangan dari para ahli pendidikan serta pembelajaran. Ada tiga pakar pendidikan yang teori serta pandangannya bisa digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), yaitu John Dewey, Vygotsky, dan Ausubel.
Menurut Dewey(2001), tugas sekolah adalah memberi pengalaman belajar yang tepat bagi siswa. Selanjutnya ditegaskan bahwa tugas guru adalah membantu siswa menjalin pengalaman belajar yang satu dengan yang lain, termasuk yang baru dengan yang lama. Pengalaman belajar baru melalui pengalaman belajar yang lama akan melekat pada struktur kognitif siswa dan menjadi pengetahuan baru bagi siswa.
Menurut Vygotsky (2001), terdapat hubungan yang erat antara pengalaman sehari-hari dengan konsep keilmuan (scientific), tetapi ada perbedaan secara kualitatif antara berpikir kompleks dan berpikir konseptual. Berpikir kompleks didasarkan atas kategorisasi objek berdasarkan suatu situasi, sedangkan berpikir konseptual berbasis pada pengertian yang lebih abstrak. Ia menegaskan bahwa pengembangan kemampuan menganalisis, membuat hipotesis, dan menguji pengalaman sehari-hari pada dasarnya terpisah dari pengalaman sehari-hari. Kemampuan ini tidak ditentukan oleh pengalaman sehari-hari saja, tetapi lebih tergantung pada tipe spesifik interaksi sosial.
Menurut Ausubel(1969), pengalaman belajar baru akan masuk ke dalam memori jangka panjang dan akan menjadi pengetahuan baru apabila memiliki makna. Pengalaman belajar adalah interakasi antara subjek belajar dengan objek belajar, misalnya siswa mengerjakan tugas membaca, melakukan pemecahan masalah, mengamati suatu gejala, peristiwa, percobaan, dan sejenisnya. Agar pengalaman belajar yang baru menjadi pengetahuan baru, semua konsep dalam matapelajaran diusahakan memiliki nilai terapan di lapangan.

B. Mengajar

Joyce, Weil & Showers (1992) menyatakan bahwa mengajar (teaching) pada hakikatnya adalah membantu siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana belajar. Hasil akhir atau hasil jangka panjang dari proses mengajar adalah kemampuan siswa yang tinggi untuk dapat belajar dengan mudah dan efektif di masa mendatang. Tujuan utama dari kegiatan mengajar adalah pada siswa yang belajar. Dengan demikian hakikat mengajar adalah memfasilitasi siswa agar mereka mendapatkan kemudahan dalam belajar
...

Selengkapnya >>

Selasa, 17 Februari 2009

PENGUMUMAN




REUNI AKBAR ABA-STIBA MAALANG

Berdasarkan hasil rapat Temu Kangen alumni ABA/STIBA Malang tanggal 25 Januari 2009 di P-WEC maka telah dibentuk panitia Reuni Akbar 2009.

Selanjutnya, pertemuan perdana panitia diadakan pada tanggal 15 Pebruari 2009 di kampus STIBA MALANG yang salah satu agendanya adalah menentukan tanggal, anggaran, dan ragam acara.

Terkait dengan acara tersebut, dengan ini kami mengundang alumni pada:

Hari/ Tanggal:
Sabtu – Minggu, 18 – 19 Juli 2009

Waktu:
Running out acara terlampir

Tempat:
Kampus STIBA MALANG
Jl. Ters. Danau Sentani 97 Malang Telp. 0341 – 711593

Acara:
1. Semiloka
3. Temu Kangen/Malam Kenangan
4. Nostalgic Malang Food Feast
5. Jalan Sehat
6. Students – Alumni Gathering

Lampiran: Running out acara

Sabtu, 18 Juli 2009

Jam & Acara
10.00 – 14.00 Registrasi Peserta
Tempat : Kampus STIBA Malang
15.00 – 18.00 SEMILOKA : REVITALISASI STIBA MALANG
Tempat : Aula STIBA MALANG
18.00 – 19.00 ISTIRAHAT
19.00 - SELESAI MALAM TEMU KANGEN & HIBURAN
Tempat : Aula STIBA MALANG

Minggu, 19 Juli 2009

Jam & Acara
06.00 – 08.00 JALAN SEHAT
08.00 – 10.00 NOSTALGIC MALANG FOOD FEAST:
PECEL,GORENGAN,SEGO BUK/JAGUNG, TAHU CAMPUR, ETC
10.00 – 12.00 STUDENTS-ALUMNI GATHERING
12.00 - END CLOSING CEREMONY
...

Selengkapnya >>

Jumat, 06 Februari 2009

FOTO MANIA














...

Selengkapnya >>