Kamis, 31 Desember 2009

HAPPY NEW YEAR



Lihat Kartu Ucapan Lainnya
(KapanLagi.com)



...

Selengkapnya >>

Senin, 28 Desember 2009

Dalam 7 Hari Yang Telah Lalu Dan Mungkin Akan Terulang



Hari per-1, tahajudku tetinggal
Dan aku begitu sibuk akan duniaku
Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil
Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan
azan magrib Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana
setelah acara tv selesai

Hari ke-2, tahajudku tertinggal lagi
Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama

Hari ke-3 aku lalai lagi akan tahujudku
Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dr
200 hlmn Dalam waktu tidak 1 hari aku telah selesai membacanya
Tapi… enggan sekali aku membaca Al-qur’an walau cuma 1 juzz
Al-qur’an yg 114 surat, hanya 1,2 surat yang kuhapal
itupun dengan terbata-bata
Tapi… ketika temanku bertanya ttg novel tadi betapa
mudah dan lancarnya aku menceritakan

Hari ke-4 kembali aku lalai lagi akan tahajudku
Sorenya aku datang ke selatan Jakarta dengan niat mengaji
Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan
Kubiarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku
Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yg ada disampig kiri & kananku
Padahal bada magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai Kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa

Hari ke-5 kembali aku lupa akan tahajudku
Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh saat
imam sholat jum’at kelamaan bacaannya
Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan betapa nikmat, serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam

Hari ke-6 aku semakin lupa akan tahajudku
Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman2ku
Demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar
Aku lupa .. waktu diperempatan lampu merah tadi
Saat wanita tua mengetuk kaca mobilku
Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa
menoleh

Hari ke-7 bukan hanya tahajudku tapi shubuhkupun tertinggal
Aku bermalas2an ditempat tidurku menghabiskan waktu
Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga
Aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini
Telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam
aku bersamanya & ¾ malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku
ttg tahajud

Kematian…………..
Kenapa aku baru gemetar mendengarnya?
Padahal dari dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan
Dia bisa hinggap kapanpun dia mau

¼ abad lebih aku lalai….
Dari hari ke hari, bulan dan tahun
Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunnah
Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta
Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku
Padahal keringat & airmatanya telah terlanjur menetes
demi aku

Tuhan…………
Andai ini merupakan satu titik hidayah
Walaupun imanku belum seujung kuku hitam
Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat
nanti tersisa Tahajud dan sholatku meninggalkan bekas
Saat aku melipat sajadahku…..
Amin….

Bila di dunia ada syurga, maka itulah kehidupan rumah tangga yang sakinah
mawaddah wa rahmah.
Bila di dunia ada neraka, maka itulah kehidupan rumah tangga yang tak selaras & jauh dari agama.

Bahagialah mereka yang diamnya berfikir,
Memandangnya mengambil pelajaran,
mendengarnya mengambil hikmah, dan
dalam tindakannya mengenal indahnya ajaran Islam.

Dikutip dari http://bertahajudlah.blogspot.com/
...

Selengkapnya >>

Rabu, 16 Desember 2009

De Pe eL



Hari Rabu, 16 Desember 2009 saya menguji mahasiswa PPL di SMPN 19 Malang. Sesuatu pengalaman yang tidak pernah terbayang oleh saya sebelumnya..

Saya tidak pernah membayangkan bahwa nantinya saya menjadi seorang pengajar... Sejak kecil (belum sekolah) hingga lulus SMA cita2 saya ingin menjadi dokter. Masa2 SMA yang biasanya dilalui dengan penuh kenangan menjadi berbeda bagi saya, kegiatan saya pada masa itu hanya diisi dengan sekolah, les, belajar ( no kongkow2, no boy friend :)). Alhasil saya jadi murid yang lumayan pinter tapi juga kuper :-D..
Ternyata cita cita itu harus kandas karena sebelum ujian UMPTN, ortu sudah memberikan pengertian bahwa tidak ada biaya untuk melanjutkan ke kedokteran... (yaelah knapa gak dari dulu aja sih... cape deh...)
Akhirnya setelah konsultasi dengan beberapa guru, ortu, sholat Istikharah, pilihan saya adalah STIBA Malang, jurusan Sastra Inggris dan Bahasa Mandarin.
Semasa saya kuliah bukan berarti perjalanan saya mulus2 aja, banyak cobaan yang saya alami, (sorry, gak bisa diceritakan, belakangan saya baru menyadari bahwa ternyata ada hikmah dibalik itu semua). Alhamdulillah di semester 6 saya mulai mengajar, menjadi instruktur bahasa Mandarin di PJTKI, memberikan les privat bahasa Inggris. Hingga tahun 2000 saya mulai mengajar bahasa Inggris dan Mandarin di kampus program D1. Bahkan ketika saya belum wisuda (th 2001) saya sudah mengajar di PTS.
Alhamdulillah karir yang saya bangun mulai dari bawah, sekarang sudah ada progress.



Tidak pernah terpikirkan bagi saya bisa menjadi DPL (Dosen Pembina Lapangan) bagi mahasiswa saya...
...

Selengkapnya >>

Selasa, 08 Desember 2009

Janganlah merasa ragu hanya karena orang lain meragukan yang Anda yakini



Jangan pernah Anda ragukan hak kelahiran Anda untuk menjadi pribadi yang gagah, damai, mapan, dan berpengaruh.

Anda adalah penyebab bagi keberhasilan Anda sendiri.

Tuhan telah merancang sistem kehidupan ini agar Anda pasti berhasil, asal Anda bersedia menjadi pribadi yang baik.

Maka yakinlah bahwa,

Jika yang Anda pikirkan baik,
yang Anda katakan baik,
dan yang Anda lakukan baik,
Anda tidak mungkin salah.

Maka, janganlah Anda kecilkan nilai dari keinginan-keinginan Anda, hanya karena orang lain melihat keinginan Anda sebagai impian di siang hari.

Katakanlah kepada mereka yang kurang mengerti itu, bahwa impian yang paling berdampak adalah impian di saat mereka dan Anda – sedang terjaga.

Impian yang ada dalam tidur Anda, adalah pengindah tidur.

Tetapi, impian yang hadir dalam kerja keras Anda adalah tenaga yang menjadikan kehadiran Anda pengubah keadaan.

Maka,

Jagalah impian Anda tetap ada dan mendampingi kesadaran Anda, dan mentenagai upaya-upaya Anda untuk menjadi pelayan bagi keberhasilan semua jiwa yang bersentuhan dengan Anda.

Yang paling penting dalam sebuah olimpiade bukanlah meraih kemenangan, tetapi keikut-sertaan dalam olimpiade itu.

Dalam kesertaan itu-lah kita mempunyai kesempatan untuk menjadi pemenang.

Semua atlet di dunia mengetahui dengan pasti, bahwa untuk mencapai kualitas yang diijinkan untuk turut serta dalam sebuah olimpiade – bukanlah sesuatu yang mudah.

Kesertaan dalam sebuah olimpiade diperuntukkan bagi mereka yang berkelas pemenang.

Kehidupan ini memiliki kemiripan yang baik dengan sebuah olimpiade.
Dalam kesertaan kita dalam perlombaan dengan para pemenang itulah, kita sudah sebetulnya berkelas pemenang yang memiliki kesempatan untuk menjadi juara di antara pemenang.

Mohon Anda sadari, bahwa untuk dapat berada dalam perlombaan yang sama dengan para pemenang,
sudah mengharuskan kita mencapai kualitas para pemenang.

Maka sebetulnya kita telah menjadi pemenang saat kita turut serta dalam perlombaan dengan para pemenang.

Maka janganlah berkecil hati mengenai kesempatan Anda untuk menang dalam olimpiade kehidupan ini. Hanya pastikanlah saja diri Anda turut serta dengan baik.

Pastikanlah Anda bekerja dengan kecintaan penuh pada jalur karir yang sekarang sedang Anda tekuni.

Pastikanlah Anda menjadi sangat ahli dalam pekerjaan Anda.

Dan janganlah keahlian Anda itu Anda tujukan untuk mengalahkan orang lain, tetapi untuk menjadikan Anda mencapai kelas-kelas pemenang, melalui pemenangan mereka yang Anda layani.

Seorang atlet kelas dunia tidak bekerja keras melatih dirinya untuk mengalahkan orang lain, dia bekerja keras untuk mencapai kualitas-kualitas yang belum pernah dicapainya sebelumnya.

Maka, Anda, bekerja keras-lah dengan fokus pada peningkatan kualitas diri Anda sendiri. Capailah kelas-kelas pemenang.

Karena, yang paling penting dalam olimpiade kehidupan ini, bukanlah meraih kemenangan, tetapi keikut-sertaan dalam kehidupan dengan kualitas seorang pemenang.

dikutip dari catatan Mario Teguh di facebook
...

Selengkapnya >>

Minggu, 06 Desember 2009

Saya + Tuhan = Cukup



Janganlah hanya menginginkan yang lebih, karena kelebihan yang tidak dikelola dengan baik, akan menjadi pengurang.

Perhatikanlah, bukankah ada banyak keluarga yang berkurang kebahagiaannya dan rusak keutuhannya, karena tidak menjadi lebih berkasih sayang dengan peningkatan status ekonominya?

Bukankah kita telah sering kehilangan sahabat, yang berubah menjadi jauh dan congkak karena naik pangkat atau menjadi sedikit lebih kaya?

Ini yang ingin saya tanyakan kepada Anda;

Ada seseorang yang sangat disayangi Tuhan,
yang berlaku baik, yang meminta hanya kepada Tuhan,
tetapi
memiliki kecenderungan untuk berlaku boros dan semena-mena kepada orang lain jika dia lebih ‘punya uang’,
apakah Tuhan akan memberinya rezeki yang besar,
yang akan menjadikannya pribadi yang tidak membahagiakan orang lain?

Apakah jawaban Anda?

Mudah-mudahan Tuhan menghilangkan potensi kesombongan dan ke-semena-mena-an yang ada padanya, agar dia menjadi pantas untuk menerima rezeki besar.

Lalu, apakah saya juga boleh bertanya sedikit kepada Anda,
sebuah pertanyaan kecil saja ya?

Apakah ada sedikit potensi dalam diri Anda,
yang jika lebih luas dalam rezeki,
Anda akan menjadi pribadi yang tidak sebaik sekarang?

Tuhan Maha Mengetahui,
maka Tuhan akan memudahkan rezeki bagi Anda dan keluarga tercinta, karena Beliau mengetahui bahwa Anda akan tetap menjadi pribadi yang anggun dan penuh kasih, saat Tuhan memuliakan Anda dengan pendapatan yang besar, pangkat yang tinggi, dan pengaruh yang luas.

Maka, marilah kita menyiapkan diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, saat Tuhan menurunkan jawaban bagi semua harapan, permintaan, dan doa-doa kita.
Doa adalah permintaan dengan nilai jawab yang tertinggi.

Karena,
doa disampaikan kepada Tuhan,
dan Tuhan adalah Yang Maha Kaya, Yang Maha Pengasih, dan Yang Maha Mendengarkan permintaan.

Dalam gagu pikiran dan bahasa, ketaatan kepada Tuhan mungkin bersuara dengan urutan seperti ini:

Kita diperintahkan berdoa.
Saat kita berdoa, Tuhan mendengar.
Tuhan tidak akan mengabaikan apa yang didengar-Nya.
Tuhan akan selalu memberi yang kita minta.
Tuhan Maha Adil.
Tuhan harus mendahulukan yang lebih pantas untuk didahulukan jawaban bagi permintaannya.
Yang lebih pantas karena keadaannya dan karena perbuatan baiknya, akan didahulukan.
Yang belum didahulukan, akan diberitahu melalui hatinya, melalui orang lain, dan melalui keadaan dan kejadian – agar dia memperbaiki kepantasan untuk didahulukan.
Yang sudah diberitahu tetapi lambat memperbaiki diri – akan dibantu mempercepat perbaikan diri dengan cara-cara yang kehebatan dari kekhususan-nya hanya berada dalam kewenangan kecerdasan Tuhan.

Maka, apakah masih mampu bagi kita untuk meragukan bahwa setiap jiwa dari kita SELALU berada dalam perhatian penuh kasih dari Tuhan yang sangat mengasihi kita.

Jika kita tidak memerlukan pengingatan yang lebih keras dari yang lembut, maka kita hanya akan diingatkan dengan kelembutan.

Jika ada orang yang hanya mau mengerti hanya setelah dikasari, maka dia tidak boleh heran jika hidup ini seolah berlaku kasar hanya kepadanya.

Yang menyedihkan bagi kita yang hatinya baik,
adalah
mereka yang biasa berbicara dan berlaku kasar kepada orang lain,
biasanya tidak menyadari bahwa cara mereka itulah yang menjadikan semua orang dan keadaan, seolah hanya bisa diperbaiki dengan kemarahan dan kekasaran.

Semua orang yang berhati baik seperti Anda,
telah lama mengetahui bahwa tidak ada meja dan kursi yang berkualitas - yang bisa dihasilkan dengan alat yang tumpul dan cara kerja yang juga kasar.

Semua orang yang berhati baik seperti Anda,
telah lama mengetahui bahwa kehidupan yang baik hanya bisa dibangun dengan hati yang penuh kasih dan cara-cara yang penuh hormat.

Kita disebut patuh kepada Tuhan,
jika setelah penerimaan kita atas keberadaan Tuhan dan kekuasaan-Nya dalam kehidupan ini,
kita menyegerakan diri untuk berlaku baik kepada diri sendiri, keluarga, dan kepada sesama.

Cukuplah Tuhan menjadi penolong kita.

Apa pun yang kita inginkan untuk menjadikan diri kita hadiah bagi kebaikan kehidupan sesama,
cukupkanlah Tuhan sebagai tempat meminta bagi modal yang kita butuhkan,
meminta ilmu bagi keahlian yang kita perlukan,
dan meminta pemeliharaan bagi kelancaran yang kita harapkan.

Marilah kita mendaya-gunakan formula yang mengundang campur tangan Tuhan bagi kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecemerlangan hidup kita.

Saya + Tuhan = Cukup

Tidak ada rasa yang lebih damai daripada itu,

tidak ada kegembiraan yang lebih indah,

tidak ada keberanian yang lebih utuh,

tidak ada upaya yang lebih menjanjikan,

tidak ada perjalanan yang lebih aman,

tidak ada kebersamaan yang lebih harmonis,

dan

tidak ada kehidupan yang lebih mulia
daripada yang bisa dibangun dengan formula itu.

Saya + Tuhan = Cukup

Apa lagi kah yang lebih mencukupkan kita selain Tuhan?

dikutip dari http://marioteguh.blogspot.com
...

Selengkapnya >>