Saya ingin berbagi pengalaman saya dengan menggunakan teknik repetisi untuk mengubah pikiran bawah sadar. Seperti yang kita ketahui pikiran kita terdiri dari pikiran sadar dan bawah sadar. Nah, pikiran bawah sadar kita lebih dominan yaitu menguasai 88% sedangkan sisanya 12% dikuasai oleh pikiran sadar kita. Maka ketika kita menginginkan sesuatu pikiran sadar dan bawah sadar harus sejalan agar keinginan kita segera terwujud. Cara menyelaraskan pikiran sadar dan pikiran bawah sadar ada 5 diantaranya:
1.Repetisi (afirmasi, visualisasi, metode 55x5)
2.Bergabung dengan kelompok sosial yang dapat mendukung keinginan kita
3.Kondisi emosi tertentu (misal saat kita mendapat prestasi kemudian teman, guru kita mengatakan, "kamu memang hebat, calon orang sukses" maka mindset ‘sukses’ akan tertanam dalam diri kita)
4.Ucapan dari pihak yang dianggap memiliki otoritas (ustad, guru, orang tua dll)
5.Pada saat pikiran kita berada di gelombang alpha (pagi hari bangun tidur dan malam menjelang tidur)
Untuk afirmasi dan visualisasi ini sudah saya praktekkan sejak dulu dan Alhamdulillah memang sangat efektif. Misal, ketika saya ingin membeli mobil dengan dana yang masih kurang, saya mencoba mempraktekkan afirmasi bahwa saya memiliki banyak uang. Kemudian visualisasi, setiap membuka laptop tidak lupa saya buka google, saya cari gambar mobil yang saya inginkan. Saat lagi suntuk bekerja saya lihat gambarnya sambil saya bayangkan saya sedang memegang setir mobil tsb. Alhamdulillah, perkiraan semula saya baru bisa membeli mobil bulan Januari atau Februari 2019 ternyata bulan Oktober 2018 mobil tersebut sudah terbeli. Tiba2 ada saja rejeki yang tidak saya duga, DPLK yang katanya baru bisa dicairkan jika sudah pensiun ternyata bisa dicairkan di bulan Juni 2018 dan tidak disangka saya dapat arisan lumayan lah bisa buat tambahan..
Untuk metode 55x5 ini saya baru mengenalnya meskipun sebenarnya metode ini sudah sangat lama. Awal mula saya mencoba metode ini karena saya putus asa dengan chapter 1 disertasi saya yang dicoret2 oleh co-promotor. Menurut saya sih tulisan saya sudah bagus, sudah mentok malah, tapi kok masih disalahkan. So, what should I do then? Ya iyalah itukan menurut saya yang memang kapasitas kompetensinya level rendah, lha ini co-promotor nya sudah Profesor di bidang writing in ELT tentu saja saya belum ada apa2nya dibanding kemampuan beliau.
Akhirnya dengan berat hati alias tidak yakin saya mencoba metode 55x5 meski saya tahu dalam menjalankan metode ini harus dengan perasaan yakin, mantab bahwa keinginan kita pasti terkabul. Metode 55x5 ini harus dilakukan di waktu yang sama, dengan cara menulis keinginan kita 55x selama 5 hari berturut2 tanpa menggunakan kata “ingin”, “akan” jadi seolah2 keinginan kita sudah terwujud. Kalimatnya harus diawali dengan kata2, “Saya sangat bahagia dan bersyukur karena…” Nah, selanjutnya diisi sesuai keinginan kita. Saya coba susun kalimat dengan seksama agar pikiran bawah sadar saya tersugesti dengan baik, dan akhirnya jadilah sebuah kalimat, “Saya sangat bahagia dan bersyukur karena menyusun dan bimbingan disertasi saya sangat mudah dan lancar.”
Di hari pertama, kedua dan ketiga saya cukup bersemangat menulis meski saya masih kurang yakin. Tetapi di hari ke 4 saya kelelahan, kebetulan saya mulai menulis pukul 21:30 dan saat itu saya baru sampai rumah, alhasil saya ketiduran. Oh ya, syarat metode 55x5 ini harus ditulis selama 5 hari berturut2, jika satu hari lupa maka harus diulang dari awal lagi. Akhirnya praktek metode 55x5 ini terhenti, dan saya sudah melupakan metode ini.
Beberapa hari setelahnya tiba-tiba ada seorang teman yang bertanya tentang perkembangan disertasi saya. Dengan nada pesimis saya ceritakan bahwa disertasi saya banyak dicoret oleh co-promotor dan saya kesulitan dalam merevisinya. Eh kok ya dengan baik hati teman saya ini mau membantu memberikan idenya ke saya, kebetulan teman dosen saya ini dulu juga dibimbing oleh co-promotor yang sama dengan saya, jadi beliau tahu lebih dulu apa yang diinginkan oleh co-promotor. Alhamdulillah, akhirnya satu masalah telah tertangani dengan lancar…
Pengalaman ke dua saya adalah ketika tiba-tiba saya ingin memiliki sebuah unit apartment. Huhuhu saya ini memang kurang fokus dalam studi dan banyak maunya, yang pengen mobil lah, pengen unit apartment padahal idealnya saat studi kita harus prihatin, fokus agar studinya segera selesai.. Tapi apa daya saya tidak memiliki anggaran untuk membelinya. Intinya masih banyak alokasi anggaran untuk beberapa tahun ini. Tapi saya ingin sekali… tiap hari saya buka rumah123.com saya coba lihat apartment yang sedang dijual dan saya hanya bisa gigit jari. Saya hanya bisa berangan-angan enak kali ya kalau tiba-tiba ada yang memberi uang kaget 150 juta bisa buat bayar DP unit apartment (impian si miskin??). Saya bayangkan, visualisasikan, dan saya baru ingat bentuk repetisi yang lain yaitu metode 55x5…
Mulailah saya praktekkan metode 55x5 ini setiap jam 10 pagi. Kebetulan setiap jam 10 pagi posisi saya sedang rileks di rumah. Saya tulis dengan perasaan bahagia, nyaman, saya bayangkan secara detail bagaimana prosesnya hingga saya bisa memiliki unit tersebut. Kali ini perasaan saya sungguh berbeda dibandingkan dengan praktek metode 55x5 sebelumnya. Saya visualisasikan seolah-olah semuanya sudah saya dapatkan. Tepat pada hari ke 5, setelah selesai menulis impian saya ini saya membuka HP, browsing di google dengan kata kunci apartment di Malang. Tiba-tiba saya diarahkan ke website malangnews, ada sebuah apartment baru dan kita hanya membayar tanda jadi saja 10 juta. Untuk DP bisa dibayar 2 tahun kemudian. Wow, inilah yang saya cari… saya hanya membayar 10 juta saja sudah bisa pesan unit. Entah kapan dibangun saya tidak peduli karena unit tersebut tidak akan saya tempati, saya hanya ingin berinvestasi. Dengan DP yang dibayarkan 2 tahun lagi berarti saya masih bisa mengupayakannya.. Rupanya setelah selesai saya menulis tadi, ada tarikan alam agar saya browsing dan akhirnya menemukan website tsb. Alhamdulillah.. terimakasih ya Alloh atas hukum tarik menarik yang Engkau ciptakan.
Oh ya, ada tata cara dalam mempraktekkan metode 55x5:
1.Diawali dengan, “Saya sangat bahagia dan bersyukur karena….”
2.Ditulis sebanyak 55x selama 5 hari berturut-turut di waktu yang sama. Lebih bagus jika ditulis pada saat pagi hari setelah bangun tidur atau malam hari menjelang tidur karena waktu tersebut gelombang alpha sedang mendominasi pikiran kita. Jika anda lupa tidak menulis sehari, maka harus diulang dari awal.
3.Ditulis dengan perasaan bahagia, seolah-olah apa yang kita inginkan sudah terwujud. Hindari perasaan sangsi, kurang yakin agar keinginan kita bisa segera terwujud.
4.Ditulis sendiri dan tidak dapat diwakilkan. Misalnya setelah saya ceritakan pada suami tentang metode ini dia pesan agar saya menuliskan keinginannya. Hal tersebut tidak berlaku, jadi jika kita memiliki keinginan harus diri kita sendiri yang menulis.
5.Tujuan menulis ini untuk mendapatkan benda mati bukan benda hidup. Jadi kalau kita menginginkan seseorang agar menjadi pasangan kita, metode ini tidak dapat digunakan karena manusia adalah makhluk bebas.
6.Setiap selesai menulis, ucapkan terimakasih 3x.
7.Setelah mempraktekkan metode 55x5 ini ikuti saja apa yang anda inginkan karena kehidupan sedang mengarahkan anda untuk mewujudkan keinginan anda.
Begitulah pengalaman saya dengan metode 55x5. Intinya jika keinginan kita sudah menyatu dalam pikiran sadar dan bawah sadar maka insha Alloh akan dikabulkan oleh Alloh swt. Bukankah Alloh akan sesuai dengan prasangka hambaNya? Teori ini saya dapatkan dari dokter Sigit Setyawadi, Sp.OG.