Selasa, 18 Agustus 2009

HATIMU ADALAH LAUTAN TERLUAS


Tidak ada yang terjadi dari matahari terbit sampai matahari terbenam, dalam umur kita yang tidak terserap dihati.
Indahnya menyambut anak yang baru lahir, sedihnya ditinggal orang tua, kegembiraan waktu promosi, sedihnya waktu difitnah, semua terserap dihati yang kecil itu.

Sebuah hati itu indah bukan hanya isinya hanya yang baik, semua kesalahan dan dosa kita yang tertata rapi dengan semua kedermawanan, kemampuan untuk memaafkan itu semua yang menjadikan hati kita indah. Dan semua orang yang hidupnya indah, orang2 itu memiliki hati yang indah.

Segment 1:
Hati yang kemampuannya besar bisa dibatasi dengan pikiran yang kecil.
Hati yang kita miliki potensi yang sangat sensitif terhadap kebaikan. Hati hanya mampu menerima, bahagianya hati, berarti dia mampu menerima kebaikan. Sakitnya hati bukan penolakan, tapi itu pertanda menerima perendahan dari orang lain. Tidak ada yang tidak bisa diterima oleh hati.

Hati yang banyak menerima akan bersinar dengan terang. Tetapi ada pikiran kita yang melingkari hati, dan hanya mengizinkan sedikit sinar masuk, yaitu sinar yang sepaham, seagama, sesuku dll, baru diizinkan masuk.

Orang2 yang bersedia membuka pikirannya, akan melubangi batasan2 pikirannya, untuk mengizinkan sinar2 pengertian itu masuk, karena kita tidak mempunyai sinar sendiri. Orang yang cemerlang adalah orang yang mengizinkan sinar masuk.

Jangan kecilkan potensi hati yang besar ini dengan dengan terbatasnya pikiran.

Untuk mengerti perbedaannya hati dan pikiran, kita harus melihat kesamaanya bahwa hati kita mempunyai pikirannya sendiri. Cara untuk memperbesar hati, izinkan untuk mensyukuri apapaun, ucapkan terimakasih atas segala yang diberikan Tuhan kepada kita.

Apapun yang dilemparkan kepada anda, anda harus terima, karena kemampuan hati itu untuk menerima. Bijaklah dengan pikiran anda. Gunakan yang sudah masuk ke hati, sebagai kekuatan untuk memperindah penampilan anda, dalam mendatangkan kebaikan bagi orang lain.

Segmen 2:
Hanya hati yang luas yang mampu memikul langit yang luas.
Hati yang luas akan melihat kehidupan besar, hati yang kecil akan melihat kehidupan kecil. Itu sebabnya dunia yang sama, akan dilihat berbeda dengan orang yang mempunyai kualitas hati yang berbeda. Berhati-hatilah dengan keluasan hati, hati yang mampu menerima itu tidak boleh tergantung kepada keadaan. Hati kita harus menjadi hati yang sesuai bagi semua nasib.

Orang akan berekasi cepat kepada yang dekat kelihatan, untuk itu janjikanlah yang dekat2. Pikiran kita juga tidak boleh menjajnjikan yang terlalu jauh. Janjikan yang jauh, tetapi buktikan dalam jangka dekat bisa menghasilkan. Sehingga hati anda jadi sekutu bagi diri anda sendiri. Paling kasihan bagi orang yang hatinya menjadi peragu dari semua rencananya.

Mungkin kita melihat kebaikan itu sebagai beban. Bagaimana kalau kita melihat kebaikan itu sebagai hadiah pertama. Orang baik itu sudah kaya, tergantung penilaian anda mengenai kekayaan. Apabila kekayaan yang utuh dipahami sebagai jiwa yang damai, maka orang baik pada dasarnya sudah kaya raya.

Kekayaan itu ada yang mengharukan dan ada yang mengkhawatirkan. Kekayaan yang mengharukan dia selalu bersyukur dengan apa yang didapat, dan kekayaan yang mengkhawatirkan akan selalu dihantui dengan keburukan, karena dia mendapatkan kekayaan dengan cara yang tidak baik. Jadilah orang kaya yang pertama dengan hadiah pertama bagi orang baik.

Banyak orang berniat untuk berubah jadi lebih baik, tetapi tidak pernah berani mengucapkannya untuk terikat. Itu sebabnya seorang publik figur harus berhati-hati, karena semua perkataannya adalah ikatan. Sering2lah mengucapkan kata ’sayang’, ‘cinta’ kepada orang2 yang kita kasihi, karena ini merupakan sebuah ikatan.

Perintah untuk “amar ma’ruf nahi munkar” menyampaikan yang baik dan mencegah yang buruk, tidak disampaikan kepada orang kecil, tapi perintah itu diperuntukan bagi orang besar.

Ada dua prinsip besar yang menjadikan setiap kita menjadi pemimpin yang lebih besar dari ukuran kemanusiannya sendiri. Pertama dia setia kepada prinsip, yang benar, yang baik dan yang jujur. Seorang yang setia kepada perinsip, akan diuji dengan penolakan orang lain. Tidak semua kebaikan itu diterima orang. Kedua Fleksibel dalam metode. Tetaplah kepada yang benar, tetapi sesuaikan cara anda, agar orang tidak salah mengerti mengenai kebenaran. Banyak orang tidak mengerti tentang agama, karena pemuka agama tidak mengajarkannya dengan cara2 yang fleksibel.
Setialah pada perinsip, tetapi pastikan anda luwes dalam metode anda.

Segment 3:
Apakah anda menjalani hidup ini dengan ingatan atau pengertian?
Ingatan diatur oleh masa lalu. Orang2 yang mengatur hidupnya dengan masa lalu, hidupnya berdasarkan ingatan.

Pengertian mengatur semua masa. Orang yang mengerti tidak akan hidup dimasa lalunya, karena apapun ingatan anda tentang masa lalu, yang anda lakukan hari ini kalau salah, masa depan anda menjadi masa lalu yang jelek bagi masa depan yang lebih jauh.

Jadi seberapa besarpun ingatan anda, dia akan menyusut dengan berjalannya waktu. Sedangkan pengertian kita akan tumbuh dengan berjalannya kedewasaan hidup. Anda tidak hidup dari pelajaran anda, tetapi anda belajar dari kehidupan anda.

Ada dua kata yang menyiksa hati kita, yaitu kata ‘TIDAK MUNGKIN’, kata itu juga yang menyiksa dan mengkerdilkan anak2 kita. Jadi kurangi mengatakan ‘Tidak Mungkin’ bagi anak anda, kalaupun menurut anda tidak mungkin, bilang saja mungkin. Kalau anda berkasih sayang kepada anak, izinkan ia melihat kehidupan ini mungkin baginya.

Kalau anda marah kepada seseorang, tanyakan, apakah ini yang diinginkan Tuhan?, karena Tuhan menginginkan kita bersikap anggun, marahlah dengan cara yang anggun.

Segment 4:
Kemampuan itu semakin besar semakin hebat, tetapi penggunaan kemampuan itu lebih penting daripada kemampuan.

Telah terbukti, banyak orang yang kurang sekolah dari kita mencapai kesuksesan yang lebih besar. Karena mereka berfokus pada penggunaan kemampuan. Yang mempengaruhi penggunaan kemampuan adalah hati. Semangat yang tinggi mempengaruhi penggunaan yang tinggi, sehingga kemampuannya efektif berdampak. Jadi kalau berbicara hati dan nilai, itu tidak terpisah, karena nilai adalah ukuran kita dalam kehidupan, dan ditentukan dengan seberapa besar hati ini memungkinkan penggunaan kemampuan anda.

Melakukan satu kesalahan itu tidak menjadi masalah, yang menjadi masalah itu adalah melakukan kesalahan yang sama. Jangan pernah salah dengan kesalahan yang sama.

Tuhan menjawab permohonan kita dengan tiga kata, yaitu ‘YA’ saat permintaan kita diberikan. Kata ‘BELUM’ manakala permintaan kita belum terjawab, kita harus terus mencobanya lagi. Tapi kalau terus ini terjadi, berarti jawaban Tuhan adalah ‘TIDAK’. Jangan terlalu lama disana, karena “hal2 baik datang kepada yang menunggu, tetapi tidak kepada yang menunggu terlalu lama”.

Kesimpulan:
Jika anda berfokus pada yang menarik hati anda, anda akan menyaksikan pertumbuhan dalam diri anda, yang menyebabkan pertumbuhan dalam hidup anda.

Anjurannya:
Berfokuslah pada yang menarik hati anda, lalu perhatikan apa yang terjadi.

dikutip dari http://salamsuper.com
...

Tidak ada komentar: